- Topik : Metode Pembelajaran dengan Montessori Approach.
- Tujuan : Melatih anak-anak pada usia dini (1-6 tahun) dalam 5 area pembelajaran Montessori.
- KERANGKA KARANGAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Batasan Masalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teori
2.2. Analisis
2.3. Sintesis
BAB III HASIL PENELITIAN
3.1. Interpretasi
3.2. Implikasi
BAB IV KESIMPULAN
4. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan pada era modern sekarang ini. Mendengan kata “MONTESSORI”, sebuah kata yang terkadang jarang didengar oleh khalayak ramai. Nama Montessori merupakan seorang wanita yang telah menciptakan sebuah kreasi dari metode pendidikan.
Dr. Maria Montessori dilahirkan di Ancona, Italia 1870, Ayahnya seorang pejabat sipil yang berpengaruh namun masih memiliki pandangan konservatif tentang peran wanita di masyarakat. Sebaliknya ibunya berpandangan wanita harus maju dan mencapai cita-citanya sejauh mungkin yang dapat dicapai dalam hidup.
Pada usia 26 tahun Montessori menjadi dokter wanita pertama di Italia. Ia ditugaskan menjabat sebagai bagian perawatan medis untuk menangani pasien dari rumah sakit jiwa dan di sanalah ia menemui anak-anak keterbelakangan mental yang mempunyai cara mereka sendiri untuk belajar. Hal ini merupakan sebab utama yang membakar kecintaannya pada pendidikan dan dunia anak-anak. Dimulai dengan fasilitas tempat penitipan anak di salah satu lingkungan termiskin di Roma, Montessori meletakkan berbagai teorinya dalam praktek. Kedua metode itu dipengaruhi oleh pelatihan sebelumnya di bidang kedokteran, pendidikan, dan antropologi.
Menurut Dr. Maria Montessori, anak memiliki kemampuan sendiri untuk belajar sesuai dengan tingkat kematangannya dan anak belajar dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Ada saat dimana anak akan sangat peka terhadap lingkungannya, saat tersebut dinamakan Montessori sebagai Sensitive periods. Metode pendidikan Montessori memiliki ciri khas yakni penekanan pada metode “One on One Approach” dimana anak-anak usia 1-6 tahun dikelompokkan berdasarkan group mereka secara masing-masing.
Pada hakikatnya, metode pembelajaran Montessori memfokuskan kemandirian terhadap masing-masing anak, memberikan kemampuan anak-anak untuk dapat menyeimbangkan pemikiran otak kiri dan otak kanan anak-anak usia dini, melatih fine motor dan gross motor bagi anak-anak usia di bawah 4tahun, serta multiple intellegence bagi anak-anak usia dini (PAUD).
Namun, sangat disayangkan, metode pembelajaran montessori ini jarang sekali dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan menengah kebawah. Sekolah-sekolah yang menerapkan metode pembelajaran montessori ini masing sangat jarang dan masih dapat dihitungan dengan menggunakan jari. Sekolah-sekolah yang menggunakan penamaan Montessori seringkali mematok harga uang sekolah yang cukup mahal apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah swasta lainnya.
Tidak hanya itu saja, nama Montessori seringkali dipakai oleh berbagai sekolah yang menganggap bahwa mereka menerapkan metode montessori, meskipun kebenarannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan.
5. Rumusan Masalah
- Apa itu montessori?
- Bagaimanakah proses pembelajaran dari montessori?
- Apakah perbedaan metode montessori dengan metode PAUD lainnya?
- Bagaimana cara mengajar dari sistem montessori itu?
- Siapa sajakah orang terkenal yang berasal dari sekolah montessori
6. Tujuan Karangan Ilmiah
Adapun maksud dan tujuan di dalam penulisan karangan ilmiah ini,
adalah :
- Untuk membuka wawasan masyarakat Indonesia bahwa metode pengajaran montessori merupakan metode yang patut untuk diperhitungkan keberadaannya.
- Mengenal metode 5 area pembelajaran dari montessori sistem.
- Mengenali masa-masa perkembangan anak-anak berdasarkan konsep montessori
- Memaparkan orang-orang sukses yang berawal dari sekolah montessori.
- Montessori Aparatus (aparatus montessori) sebagai sarana penunjang lima area/aspek pembelajaran metode montessori.
- Guru-guru yang berkualifikasi atau berdedikasi tinggi di dalam mengajar, serta guru-guru yang telah memiliki sertifikasi ataupun pengalaman mengajar sebagai guru montessori.
- Diagnostic bagi masing-masing murid yang harus bisa dilakukan oleh masing-masing guru pengajar montessori.
7. Batasan Masalah
Dalam hal ini, spesifikasi yang akan dibahas adalah mengenai pemahanan dasar tentang Montessori Sistem yang diterapkan oleh sekolah Montessori Gading Permata School. Montessori Gading Permata School (MGPS) menerapkan sistem montessori pada anak usia 1tahun s.d 6tahun (preschoolers).
8. Cara mendapatkan data penelitian
Untuk mendapatkan data penulisan karangan ini, penulis mencari data dengan pengalaman dirinya sendiri sebagai seorang Marketing Operational serta wawancara dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan penjelasan secara detail mengenai montessori.
9. Cara mengendalikan variabel topik
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terpaku pada pengamatan pemahanan tersendiri mengenai sistem pendidikan yang ada di montessori, terutama Montessori Gading Permata School
10. Cara mengorganisasikan karangan
Pengorganisasian karangan dilakukan dengan cara detail serta mengkaji serta menganalisa ulang setiap bab yang telah ditulis sebelum akhirnya melanjutkan untuk menulis bab yang selanjutnya.
11. Cara pengembangan karangan
Pengembangan yang karangan sampai dengan simpulan dilakukan dengan membuat kerangka karangan serta menentukan poin apa saja yang perlu diketahui sebelum menulis karangan. Pengembangan karangan didasarkan pada kerangka yang telah dibuat agar tidak melenceng dari topik awal.
PERTANYAAN DARI PARAGRAF
PARAGRAF
Deppenrindag menilai bahwa upaya memulihkan kinerja ekspor non-migas perlu ditingkatkan. (2) untuk mencapai upaya tersebut, depperindag merencanakan peningkatan ekspor nonmigas nasional sebesar 15% sehingga mencapai $44,54 miliar pada tahun 2000. (3) sehubungan dengan hal itu, direktur jendral kerja sama dengan lembaga perindustrian dan perdagangan (KLIPI) depperindag telah mengadakan pertemuan koordinasi dengan para atase perindustrian dan perdagangan (atpperindag) sekawasan Eropa di Brussels 13-15 Maret 2000. (4) pertemuan ini dimaksudkan untuk menjelaskan visi dan strategi peningkatan akses pasar serta mengamankan kebijakan pemerintah dibidang perindustrian dan perdagangan. (5) disamping itu, upaya tersebut juga merumuskan langkah-langkah konkrit utnuk meningkatkan kinerja ekspor berdasarkan fakta dilapangan.
Soal dan jawaban
- Bacaan diatas berupa laporan : (A) Kualitatif.
- Laporan tersebut disusun secara : (B) Deduktif.
- Laporan diatas berisi : (C) Perencanaan
- Bahasa laporan itu : (C) Logis.
- Pendekatan pembahasan : (A) Komunikatif.
- Jawaban Soal dan Kutipan
KUTIPAN
(1)Penyimpangan sampling menurun sebanyak dengan ukuran sample. (2) berarti, bila sebuah sample dari 10 suku cadang manufaktur diuji ditemukan 2 ada cacatnya, ini berbeda dengan 20 cacat dari sebuah sample 100 suku cadang. (3) dalam sebuah telaah praktik riset psikologi, Tversky dan Kahneman menemukan bahwa peneliti tampaknya tidak menangkap secara tepat kesalahan dan sifat kurang mantap dalam sampel kecil. (4) Telaah lain dengan siswa mengesankan ukuran sample terhadap penyimpangan. (5) berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.
- Ragam bahasa bacaan diatas adalah : (A) tulisan ilmiah.
- Topik bacaan diatas adalah : (A) penyimpangan sampel.
- Kalimat kedua menyatakan : (B) jumlah cacat sample sebesar 20 persen.
- Kalimat sample sebaiknya ditulis : (C) Sampel.
- Kalimat kelima “berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.” Untuk sample-sampel kecil merupakan : (B) Keterangan opsisi.
- Topik yang baik harus memenuhi syarat berikut ini, kecuali : (C) Cukup luas.
- Contoh topik yang baik bagi studi akuntansi misalnya : (C) sistem keuangan global.
- Kalimat tesis yang baik misalnya : (B) Penggunaan program computer yang dirancang secara tepat akan berpengaruh secara positif terhadap pengembangan sistem kerja.
- Kalimat tesis yang baik memenuhi syarat berikut ini, kecuali: (D) menggunakan kata konotasi.
- Contoh perumusan masalah karangan ilmiah yang menuntu adanya analisis : (B) bagaimana fungsi akuntansi biaya terhadap kinerja produksi?
- Kata yang menyatakan tujuan penelitian : (A) membuktikan
TUGAS MANDIRI
1. Hakikat perencanaan karangan
Hakikat perencanaan karangan adalah sebuah rangkaian kata,kalimat, atau paragraf yang ditulis oleh sesorang untuk mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulisan kepada pembacanya. Atau bisa dibilang mengarang yang dilakukan oleh seseorang itu sendiri.
2. Mengarang merupakan proses kreatif
Mengarang merupakan proses kreatif, bisa dilihat dari 4 tahap. Yaitu :
- Tahap pertama (tahap perisapan) : Mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan arah, dan fokus pada penulisan, dll.
- Tahap kedua (tahap inkubasi/pendadaran) : Proses logis dengan memanfaatkan seluruh informasi yang dikumpulkan dari sebab ke akibat atau dari tesis-antitesis sampain dengan sintesis yang merupakan pemikiran sinergis-kreatif yang juga bersifat khas sampai dengan pembahasan yang lebih luas dan dapat solusinya.
- Tahap ketiga (iluminasi) : Ditandai dengan adanya inspirasi pemecahan masalah.
- Tahap keempat (verifikasi) : Mengevaluasi atau memeriksa kembali dan menyusun kembali sesuai dengan fokus tujuan penulisan.
3. Jenis – jenis karangan ilmiah
Jenis – jenis karangan ilmiah yaitu :
Makalah/Skripsi : Sebuah topik yang terkait dengan perkuliahan atau tema dalam seminar.
Proposal : Karangan ilmiah yang berisi rancangan kerja.
Laporan : Penyampaian informasi yang ditulis secara lengkap oleh seseorang kepada orang lain.
Jurnal : Karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut.
4. Tahap penyusunan karangan
Ada beberapa proses tahapan dalam penyusunan karangan, yaitu :
Prapenulisan.
Penulisan.
Penyuntingan (Editing).
Penulisan naskah yang sudah sempurna.
Presentasi.
5. Syarat topik yang baik
Syarat membuat topic yang baik, yaitu :
Topik yang baik bagi penulis
Pada dasarnya orang termotivasi untuk menulis karena berbagai alasan. Misalnya : keinginan menuangkan pengalaman,dll. Topic yang baik harus berbasis pada kompetensi penulisnya itu sendiri.
Topik yang baik bagi pembaca
Topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topic itu dapat mengembangkan basis kompetensi pembacanya.
6. Perbedaan topik dan judul karangan
Perbedaan topik dan judul karangan yaitu, topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan dibahas. Setelah diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul yaitu nama atau title karangan. Dalam karangan fiktif (roman, novel, cerita pendek), topik tidak sama dengan judul, misalnya : judul buku SITI NURBAYA, topik yang dibahas “KASIH TAK SAMPAI”.
7. Syarat-syarat kalimat tesis yaitu ;
- Berisi gabungan rumusan topik dan tujuan
- Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran
- Pembatasan ketetapan rumusan
- Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek)
- Menggunakan kata khusus dan denotatif(lugas)
- Berupa pernyataan positif – bukan kalimat Tanya, bukan kalimat seru, bukan kalimat negative
- Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan
- Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya.
8. Melengkapi kalimat tesis
- Tesis : Sebagai salah satu makanan pokok, singkong dapat diolah dan dikombinasikan dengan keju,coklat, serta bahan lain agar dapat dijadikan komoditas ekspor dan siap bersaing dengan makanan di Asia Tenggara
- Tujuan : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat diolah dalam berbagai jenis pangan yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
- Topik : Kreativitas baru produksi pangan dari singkong.
- Tesis : Efisiensi sumber daya ekonomi akan menghasilkan produk sepatu tangguh berdaya saing tinggi dipasar Internasional.
- Topik : Efisiensi sumber daya ekonomi.
- Tujuan : Membuktikan sumber daya ekonomi dalam produk sepatu,dapat dijadikan produk yang memiliki daya saing tinggi.
9. Topik : Metode Pembelajaran dengan Montessori Approach.
Tujuan : Memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia mengenai sistem pembelajaran montessori.
Tesis : Pengembangan sistem pembelajaran montessori di Montessori Gading Permata School dengan sistem one on one approach.
10. KERANGKA KARANGAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Batasan Masalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teori
2.2. Analisis
2.3. Sintesis
BAB III HASIL PENELITIAN
3.1. Interpretasi
3.2. Implikasi
BAB IV KESIMPULAN
11. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan pada era modern sekarang ini. Mendengan kata “MONTESSORI”, sebuah kata yang terkadang jarang didengar oleh khalayak ramai. Nama Montessori merupakan seorang wanita yang telah menciptakan sebuah kreasi dari metode pendidikan.
Dr. Maria Montessori dilahirkan di Ancona, Italia 1870, Ayahnya seorang pejabat sipil yang berpengaruh namun masih memiliki pandangan konservatif tentang peran wanita di masyarakat. Sebaliknya ibunya berpandangan wanita harus maju dan mencapai cita-citanya sejauh mungkin yang dapat dicapai dalam hidup.
Pada usia 26 tahun Montessori menjadi dokter wanita pertama di Italia. Ia ditugaskan menjabat sebagai bagian perawatan medis untuk menangani pasien dari rumah sakit jiwa dan di sanalah ia menemui anak-anak keterbelakangan mental yang mempunyai cara mereka sendiri untuk belajar. Hal ini merupakan sebab utama yang membakar kecintaannya pada pendidikan dan dunia anak-anak. Dimulai dengan fasilitas tempat penitipan anak di salah satu lingkungan termiskin di Roma, Montessori meletakkan berbagai teorinya dalam praktek. Kedua metode itu dipengaruhi oleh pelatihan sebelumnya di bidang kedokteran, pendidikan, dan antropologi.
Menurut Dr. Maria Montessori, anak memiliki kemampuan sendiri untuk belajar sesuai dengan tingkat kematangannya dan anak belajar dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Ada saat dimana anak akan sangat peka terhadap lingkungannya, saat tersebut dinamakan Montessori sebagai Sensitive periods. Metode pendidikan Montessori memiliki ciri khas yakni penekanan pada metode “One on One Approach” dimana anak-anak usia 1-6 tahun dikelompokkan berdasarkan group mereka secara masing-masing.
Pada hakikatnya, metode pembelajaran Montessori memfokuskan kemandirian terhadap masing-masing anak, memberikan kemampuan anak-anak untuk dapat menyeimbangkan pemikiran otak kiri dan otak kanan anak-anak usia dini, melatih fine motor dan gross motor bagi anak-anak usia di bawah 4tahun, serta multiple intellegence bagi anak-anak usia dini (PAUD).
Namun, sangat disayangkan, metode pembelajaran montessori ini jarang sekali dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan menengah kebawah. Sekolah-sekolah yang menerapkan metode pembelajaran montessori ini masing sangat jarang dan masih dapat dihitungan dengan menggunakan jari. Sekolah-sekolah yang menggunakan penamaan Montessori seringkali mematok harga uang sekolah yang cukup mahal apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah swasta lainnya.
Tidak hanya itu saja, nama Montessori seringkali dipakai oleh berbagai sekolah yang menganggap bahwa mereka menerapkan metode montessori, meskipun kebenarannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan.
Rumusan Masalah
- Apa itu montessori?
- Bagaimanakah proses pembelajaran dari montessori?
- Apakah perbedaan metode montessori dengan metode PAUD lainnya?
- Bagaimana cara mengajar dari sistem montessori itu?
- Siapa sajakah orang terkenal yang berasal dari sekolah montessori?
Tujuan Karangan Ilmiah
Adapun maksud dan tujuan di dalam penulisan karangan ilmiah ini,
adalah :
- Untuk membuka wawasan masyarakat Indonesia bahwa metode pengajaran montessori merupakan metode yang patut untuk diperhitungkan keberadaannya.
- Mengenal metode 5 area pembelajaran dari montessori sistem.
- Mengenali masa-masa perkembangan anak-anak berdasarkan konsep montessori
- Memaparkan orang-orang sukses yang berawal dari sekolah montessori.
- Montessori Aparatus (aparatus montessori) sebagai sarana penunjang lima area/aspek pembelajaran metode montessori.
- Guru-guru yang berkualifikasi atau berdedikasi tinggi di dalam mengajar, serta guru-guru yang telah memiliki sertifikasi ataupun pengalaman mengajar sebagai guru montessori.
- Diagnostic bagi masing-masing murid yang harus bisa dilakukan oleh masing-masing guru pengajar montessori.
Batasan Masalah
Dalam hal ini, spesifikasi yang akan dibahas adalah mengenai pemahanan dasar tentang Montessori Sistem yang diterapkan oleh sekolah Montessori Gading Permata School. Montessori Gading Permata School (MGPS) menerapkan sistem montessori pada anak usia 1tahun s.d 6tahun (preschoolers).